Paramantan preman yang sebelumnya menjalani hidup tanpa arahan agama, kini dibina di pondok pesantren tersebut untuk memulai awal kehidupan yang baru. Dalam Kegiatan tersebut, hadir perwakilan PT Bank Mega Syariah, Dian Andriyani selaku Area Manager JKT 2 dan Amanada Jesica selaku Sub Branch Manager. Sementara dari Laznas Yakesma, dihadiri
Kehidupandi pesantren tak akan pernah habis untuk dibahas dan diceritakan. Dinamika didalamnya seakan selalu menarik untuk diperbincangkan. Sebuah kehidupan yang tidak pernah berhenti dari sebuah kegiatan yang dimulai dari bangun pagi, belajar pagi siang dan malam lalu tidur hingga bangun lagi. Ragam kegiatan yang telah diatur sedemikian rupa
KehidupanPondok. Kehidupan santri dibimbing dan di bina oleh ustad yang mukim di asrama selama 24 jam. setiap kegiatan santri selalu dalam pengawasan bagian kepengasuhan santri. di mulai dari bangun pagi sholat subuh secara berjamaah dan dilanjutkan dengan ngaji al-quran di tiap kels. setiap kelas di dampingi oleh satu ustad. kegiatan tersebut
Menyambuthari Santri, puisi-puisi yang diterbitkan adalah puisi Santri menyentuh hati atau puisi bertema Santri dan kata kata santri dalam bentuk puisi yang berkisah tentang kehidupan santri dan seluk beluk seorang Santri atau seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di Pesantren.
25puisi pendek romantis tentang cinta; Sebagai sosok ulama di sumenep. Puisi Tentang Menuntut Ilmu Di Pesantren Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu. Puisi tentang pondok pesantren. Sampaikanlah salam cinta, sayang, dan rinduku kepadanya. Tak hanya di kalangan pulau madura.
Kududuk bersimpuh di hadapan-Nya Rasakan sejuk cinta-Mu yang ku damba Terasa indah syahdu di dalam jiwa Tak akan ku lupakan setiap jengkal kasih saying-Nya. Ku rindukan belaian kasih-Mu Yang telah lama tak kurasakan Karena terlena akan tipu daya kehidupan Membuatku jauh akan diri-Nya. Rasa indah, ceria dan merana Telah hadir kembali di dalam jiwa
Kebiasaanyang tak kalah luar biasanya adalah ro'an (gotong royong membersihkan pondok). Jelas, kebiasaan itu mengajarkan arti kerjasama. Kerjasama untuk menjaga tempat tinggal kita demi keberlangsungan hidup nyaman bersama. Selain itu, makan bersama satu wadah nampan adalah kebiasaan hidup sederhana dalam kebersamaan.
VaKWo. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pesantrenku ...Tempatku mendapatkan pelajaranDididik menjadi pribadi lebih baikTempat meresap ilmu agamaPesantrenku ...Tempat indah dan damaiMenghasilkan orang-orang cinta ilmuRuang sederhana namun kaya pengetahuanTak banyak ramai tapi lekat adabPesantrenku ...Memang beda dari sekolah lainnyaTapi ciri bedanya membanggakanDi sini kutemukan banyakDan di luar ada yang kurang Pesantrenku ...Belajar di sana membuat jiwa ini akrab dengan ilmuDidikan dan bimbingan tak pernah lepasTuk temukan jati diri sejati Pesantrenku ...Tiada seberharga dirimu dari seluruh tempat yang kutemuiMengenal guru-guru nan santunTiada keluh, tiada lelah mendidikAgar lebik baik dan mandiriPesantrenku ...Nurul Falah, cahaya kemenanganCahaya ilmu pengetahuanDari pelajaran dan pengajaranMenerapkan ajaran muliaDari tuntutan IslamIslam yang rahmatan lil'alaminBorongganjeng, 2 Februari 2019Dini AuliaSantriwati Kelas XI IPA MA PP. Nurul Falah Lihat Puisi Selengkapnya
5 Puisi Ulang Tahun Pondok Pesantren Tak terasa Hampir seperempat lebih kau berkiprahUntuk kami, dan bangsa iniDua puluh sembilan tahun menjadi sejarahMengemban tugas juga amanahTak terasa,Begitu banyak sudah keringat yang engkau keluarkanPerjuanganmu mencetak generasi islamiPenuh rintangan dan duriWahai Fatchul UlumkuBangunan sederhana ini menjadi saksi bisuDalam kami mencatat ilmuLantunan ayat Al-Qur’an menggugah imanLantunan sholawat menggema setiap saatSelamat milad Fatchul UlumkuSemoga kiprahmu abadi selaluEngkau menjadi jembatan kamiUntuk meraih semua mimpi-mimpiTerimakasih Fatchul UlumkuAtas jasa dan juga ilmumuEngkau yang selalu mengajari kamiApa itu arti mandiriDarimu aku bisa mengenal huruf hijaiyyahNun mati bertemu ya’, idghom bighunnahNun mati bertemu lam, idghom bilaghunnahDan, nun mati bertemu ba’, itulah bacaan iqlabDibalik tembok itu Aku dikenalkan tauhid, shorof dan juga nahwuDidalam kamar ituAku dikenalkan dengan teman-temankuTepat dihari yang istimewa iniAku coretkan ungkapan hatiBetapa hidup ini menjadi berartiAtas bimbingan dan do’a kyaiDari santri untuk Negri Puisi 2"Selamat Ulang Tahun Abahku Tersayang"Tak terasa waktu terus bergantiKiprahmu pun slalu dinantiAsa juangmu tanpa hentiMembangun umat menjaga negeriSelamat ulang tahun abahku tercintaSemoga panjang umur berkah maslahatSehat manfaat membimbing umatRidlo Ilahi kan slalu mengirimuSelamat ulang tahun abahku tersayangKami selalu menyayangimuKami slalu bangga padamuNegeri inipun slalu mengagumimuAbahku tercintaKami selalu mendoakanmuKami slalu mendukungmuKami slalu iringi langkah perjuanganmuAbahku tersayangPerjuangan mu selalu berhargaBimbinganmu menjadi penataNasihatmu slalu membahanaKepemimpinanmu slalu di dambaSmoga Allah slalu menjagaMenjadikanmu hambaNya yg slalu dicintaMelimpahkan segala RahmatNyaUntuk Abahku KH. Ma'ruf Amin sang ulama yg slalu berjuang membimbing dan membangun umat, bangsa, dan 3dirgahayu sekolahkudirgahayu sekolahku.....terimakasih atas jasa jasamuyang telah membantu kumembantuku untuk menimba ilmudirgahayu sekolahkutaktersa waktu terus begantitakterasa dirimu telah tuaberiring jalannya waktu kau menuntunkudisinilah semua terjadiada keluh kesahtangis sesaldan riu ria. semua warga sekolahsekali lagi kuucapkanDIRGAHAYU SEKOLAHKUPuisi 4Cahaya ilmuBerbagai tunas bangsa kau cerdaskan Bermacam kebodohan pula kau hapuskanKau lah sumber cahaya ilmu abadiSampai kapanpu takkan pernah matiSekolahku kau kan ku rangkai dilubuk hatiMenhjaga nama baikmu adalah janji suciTerang cahayamu ku telusuri walau jalan berduriTetesan ilmumu membentuk kepribadian yang hakikiLentera hati mendo’akan pengapdianmuMenembuskan cakrawala kehidupan tanpa batasSemoga langkahmu semakin lebih baikSebuah ucapan ulang tahun ku persembahkan untuk sekolahkuPuisi 5Satu satu langkah tertitiBerjalan pada tapak tapak keikhlasanMunuju arah meghidupkan obor kecerdasanMeninggalkan gurat keikhlasan...Satu satu langkah tertitiSilih berganti,Pengabdi tiada usaiDidik tunas muda, tanamkan bekal kehidupan, Untuk rasanya kelak,Untuk asin, pahit, manis, asam nya rasa jadikan perlahan, tempah nafas perjuangan,Bentuk karakter hidup, untuk dapat titian titian baruBukan lah sedikit, juga tidaklah terlalu adanya,Diusia mudamu empat puluh delapan tahun,Gedung membisu,Guru bertauladanAnak beriak canda tawaSekuriti tegak berdiriOrang tua ikut berbisikSemua mengelora menjadi saksiSaksi buat lakumu telah para pengabdi, saksi tempat mencari,Saksi yang lama hilangkan abdi kata tuk berhentiBentuk diri menjadi bakti tidaklah cukup,Kata bukanlah nada,Lagu pun diam tersipu malu,Puisi bukankah syair,Tuk lukiskan betapa engkau telah menjamu menyiram,Hidupkan jamur jamur penghias tawa, tangis, tercampur torehkan diri hadikan haru...Satu satu langkah tertatih...Bisunya diri tuk menjerit ucap riang tak salam bahagia kami
Sebagai orang tua tentu sangat manusiawi jika rindu dengan sang anak. Apalagi jika sang anak tersebut awalnya adalah anak yang sangat manja dan kini berada di pesantren. Terkadang banyak orang tua yang sulit mengekspresikan rasa rindu kepada anaknya dalam bentuk kata-kata rindu anak di dalam tulisan ini kami telah merangkai berbagai kata-kata yang menunjukkan pesan kerinduan untuk anak di pesantren1. Meskipun diri ini tak kuat lagi menahan rinduku padamu wahai buah hatiku, aku akan tetap berusaha menahan ini semua karena kepergianmu ke pondok adalah demi kebahagiaanmu di masa Biar raga tak lagi bersama, biar pandangan tak lagi menatap, dan biar jarak memisahkan, kami akan senantiasa mendoakanmu dimanapun dan kapanpun wahai Walaupun ilmu agama yang ku miliki tidaklah seberapa, tapi aku akan senantiasa mendidik anak-anakku menjadi insan yang Meski terkadang di rumah aku gemar memarahimu, membentakmu, mengacuhkanmu, tapi percayalah aku akan selalu menyayangimu wahai anakku Belajarlah yang rajin anakku, janganlah memikirkan apapun selain belajar. Tak usah pikirkan urusan finansialmu. Biarlah kami yang akan memberikanmu segalanya agar kau berhasil dalam menuntut Walau kamu sering membuat hati kami tak karuan dan kecewa, kami akan terus mencintai dan menyayangimu wahai Tak peduli berapa masa yang sudah kuhabiskan untuk bekerja, tak peduli sudah berapa uang kami belanjakan untuk keperluan hidupmu. Itu semua tidak sebanding dengan kebahagiaan kami saat kau datang ke dunia ini wahai Masih tergambar jelas dalam diri kami betapa lucunya dirimu wahai anakku. Tapi sekarang kamu sudah menjadi gadis dan bujang yang belajar kehidupan di pondok pesantren. Rajin dan semangatlah dalam belajar, insya Allah doa kami akan terus Kami sadar masih banyak dosa. Kami sadar masih memiliki segudang kekhilafan. Dan kami sadar tidak memiliki banyak ilmu kehidupan. Namun kami tetap berusaha untuk menjadikanmu manusia yang berharga duhai anak kami Kebahagiaan yang terbesar bagi kami bukanlah saat kamu menjadi orang yang kaya dan terkenal wahai anakku, tapi kebahagiaan terbesar kami adalah ketika kamu semangat dan giat dalam belajar. Itu sudah lebih dari cukup bagi Jangan kau kira kami membuangmu dengan memasukkanmu ke pesantren, ketahuilah bahwa kami memasukkanmu ke pesantren adalah untuk menyelamatkanmu di masa Dari setiap tetes air mata kerinduan, disitulah terdapat ribuan doa dan harapan kami wahai Ya Allah, kuatkanlah hambamu ini yang rindu dengan buah hati kami di pondok pesantren. Berikanlah kami kelapangan jiwa dan raga saat ditinggal mereka untuk mencari Sabarlah wahai jiwa, anakmu hanya pergi keluar sebentar saja. Tahanlah rasa rindumu. Insya Allah mereka akan pulang dengan berbagai Duhai hati dan jiwa, jadilah seperti ibu Imam Syafii yang terus mendorong anaknya dalam Percayalah, anakmu di pesantren akan baik-baik saja. Yang terpenting saat ini adalah support dan doakan mereka setiap Kehidupan di pesantren adalah kehidupan yang sangat singkat wahai para orang tua. Karena itu bersabarlah kalian dalam menunggu para pejuang cilikmu Ketahuilah, anak mu hanyalah titipan dari Allah wahai para orang tua. Karena itu janganlah terlalu bersedih saat engkau ditinggal anakmu belajar di Lebih baik ditinggal buah hati ke pondok pesantren, daripada ditinggal sang buah hati yang pergi untuk bermaksiat kepada Allah Teruslah bersabar dalam menahan kerinduan sang buah hati tercinta. Karena hal ini lebih baik daripada mendapati sang buah hati hancur di masa yang akan anak-anak Anda yang sedang berada di pesantren selalu sehat dan giat dalam belajar, sehingga menjadi pelita yang menerangi orangtuanya di akhirat. Mudah-mudahan, kata-kata rindu di pesantren ini bermanfaat untuk JugaPesan untuk Anak di PesantrenBiaya Kuliah di Mesir
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "bangun Ful bangun..!!!"dalam bahasa Jawa, suara laki-laki membangunkan ku, kubuka mata ini melihat jam yang menempel di dinding, diambang dengan kebingungan pikiran ini karena jam menunjukan Pukul tiga dini hari, "ayuh mangkat pondok" kata laki-laki di sampingku yang tidak lain adalah kakakku, sontak aku bangun "khakh" kataku dengan wajah bingung "ayuh mangkat mondok" ulangnya lagi dengan bahasa ngapak, tanpa kata yang keluar aku duduk di atas ranjang dengan wajah polos, tidak ada ombak dan ombak tiba-tiba tepat jam tiga dini hari aku di bangunkan untuk berangkat ini terjadi setelah dua minggu hari raya idhul fitri dimana aku telah lulus sekolah menengah pertama di MTs Nahdlatut Talamidz, Tambak, Banyumas. Rencana untuk melanjutkan ke pondok pesantren memang sudah tertanam dalam diriku sejak masih menempati bangku sekolah dasar, "baju-baju yang mau dibawa disiapkan seperlunya aja " saut perempuan disampingnya, setelah ibuku mengatakan itu dengan langkah beratku menuju lemari tempatku menyimpan baju-bajuku, setelah semua di siapkan kakakku langsung menuju ke depan rumah dimana terdapat sepeda motor yang akan menjadi teman selama kami ndrennndrenn bunyi sepeda motor yang tandanya aku harus segera menaikinya, bergegas aku berpamitan dengan bapak ibu dan yang pasti untuk meminta do'a, selain do'a yang tidak kalah penting adalah bekal entah berupa nasehat maupun bekal lembaran yang di gunakan dalam kelangsungan hidup di pondok, tangisan bapak ibu yang membuatku juga ikut meneteskan air mata, kesedihan orang tua yang melihat anak terambang kebingungan dimana belum pernah berpisah dengan orang tua dan orang tua yang melihat anaknya dimana harus dibangunkan jam tiga dini hari. setalah berpamitan dengan orang tua aku langsung menuju sepeda motor dan menaikinya, hanya ada rasa pasrah dan terdiam di atas motor yang di kendarai kakakku, dua jam perjalan kakakku keluar dari jalan raya dan membelokkan ke arang gang kecil dalam pikiranku apakah aku akan di pondokan disini yang posisi jalan tersebut mengarah ke pondok Trosobo, Kebumen, setelah melewati gang-gang sampailah di depan pondok "istirahat sini dulu Ful" kata kakakku setelan turun dari motor, oh ya lupa Ful itu namaku ya "Ariful", loh-loh berpikir lagi dalam otakku, dengan begitu tujuan ke pondok ini hanya untuk istirahat? iya emang di pondok ini ada tetanggaku yang sedang tabarrukan sambil berpikir langkah kaki juga terus bergerak mengikuti kakakku yang akan menuju kamar tetanggaku itu, setelah melewati lorong-lorong kamar sampailah di kamar yang bertuliskan Sholallohu'alaihi wassalam di pintu bagian atas, aku dan kakakku langsung masuk karena sebelumnya emang sudah ngabari terlebih dahulu, setelah bertemu tetanggaku dan ngobrol-ngobrol tak terasa sejam berlalu saatnya untuk melanjutkan perjalan yang di situ emang posisiku belum tahu mau kemana tujuan perjalanan ini, setelah berpamitan kami segera melangkah ke arah parkiran motor. Melewati pepohonan-pepohonan yang rindang motor tetap melaju dengan kecepatan rata-rata, tidak terasa sudah empat jam perjalanan dengan kondisi pasrah dan manut entah kemana badan ini akan dibawa, mau di pondokan dimana jiwa ini karena emang dari awal berangkat sampai saat ini dimana aku melewati gapura selamat datang Magelang belum ada kepastian dari kakakku mengenai Pesantren yang akan aku masuki, sampai dimana kakakku menghentikan motornya di sebuah pesantren tepatnya di daerah Simo, berada di pondok itu kami bergegas ke ndalem abah yai yang gusnyaanak dari kyai ternyata temen kakakku sendiri, setelah berbincang lama dan memasrahkan diriku kepada abah yai, tadi ketika sampai di pondok jam menunjuk puku 1327 dan sekarang setelah banyak obrolan yg di bincangkan jarum jam tepat di angka tiga, kakakku harus kembali ke pesantrennya di jogja, dengan begitu aku akan memulai kehidupan baru di pesantren untuk hidup mandiri tanpa bimbingan keluarga, begitu asing bagiku suasana di boyolali karena sangat berbeda budaya, bahasa dan cuaca, yang membuatku begitu tertekan, banyak anak-anak pesantren yang menghampiriku hanya untuk melihat lantunan bahasa ngapak yang mereka anggap sengat lucu, dalam hati ini begitu ingin meluapkan berhari-hari di pesantren dengan banyaknya tekanan dari mulai diriku di buat candaan atas bahasaku dan budaya yang sangat berbeda semua ku lalui dengan begitu menyakitkan, hingga dimana aku sudah bisa menyesuaikan dengan lingkungan, bahasa dan budaya, di pondok ini aku juga menimba ilmu umum di MA Nurul Qur'an Simo, Boyolali, yang masuk dalam yayasan PonPes Nurul Qur'an, tentunya tidak lupa pengajaran di pesantren yang bukan lain adalah kitab kuning. Sudah tidak asing lagi bagi kami yang menempati tembok suci, sudah menjadi tradisi kami dalam kegiatan sehari-hari mengkaji, meneliti meresapi, dan mengamalkan, kitab kuning bukan sekedar buku biasa, melainkan sebuah lembaran-lembaran yang berisi karya-karya para ulama-ulama, waliyullah, yang di situ terdapat pelajaran-pelajaran yang menjadi acuan dalam berpijak, sebagai sumber-sumber dalam berargumen, penyelesaian masalah, dan acuan dasar berperilaku, masih banyak lainnya hal-hal yang tidak dapat tersampaikan mengenai kitab kuning. Nama kitab kuning tidak lepas dari Pondok Pesantren, sebagai komponen penting dalam pesantren selain Kyai, Santri, asrama, dan tempat ibadah masjid Selain sebagai komponen penting, malah bisa dikatakan wajib dalam ajaran Islam dikatakan sebagai kitab tradisional, yang mengisi pelajaran-pelajaran agama Islam diraasah al-islamiyyah mulai dari fiqh, aqidah, akhlaq, tata bahasa arabilmu nahwu dan ilmu sharf, hadits, tafsir, ilmu Al-Qur'an, hingga pada ilmu sosial dan kemasyarakatan muamalah. Dikenal juga dengan kitab gundul karena memang tidak memiliki harakat fathah, kasrah, dhammah, sukun, dan sebagainya. Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning diperlukan kemahiran dalam tata bahasa Arab nahwu dan sharf, untuk mengetahui tentang bab-bab muamalah atau hukum-hukum Islam Apakah dibutuhkan yang namanya ilmu fiqih diantara kitab-kitabnya antara lain*Fathul Qorib, karya Imam Ibnu Qosim Al-ghozzy*Fathul Mu'in, karya Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-malibari*Safinatun Najah, karya Syekh Salim bin Sumair Al-hadhrom*Sullamul Munajah, karya Syekh Nawawi Al-bantani*Bughyatul Musytarsyidin*Minhajut Thalibin, karya Imam An-nawawi Masih banyak lain juga kegiatan-kegiatan di pesantren yang disitu membentuk karakter kepribadian santri. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Kumpulan puisi tentang Santri, untuk memperingati hari Santri Nasional. Menyambut hari Santri, puisi-puisi yang diterbitkan adalah puisi Santri menyentuh hati atau puisi bertema Santri dan kata kata santri dalam bentuk puisi yang berkisah tentang kehidupan santri dan seluk beluk seorang Santri atau seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di umumnya Santri adalah orang yang mengerti Ilmu agama Islam karena mereka belajar dan mendalami agama Islam di pondok pesantren sampai mereka lulus. Sebagaimana pengertian Santri menurut bahasa, santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan berkaitan dengan menyambut peringatan hari Santri 22 Oktober berikut adalah susunan daftar judul kumpulan puisi tema santri atau puisi tentang hari Santri Nasional yang dipublikasikan diantaranyaSekitar sepuluh judul contoh puisi bertema santri atau puisi tentang hari santri yang berkisah tentang kehidupan Santri yang ditulis oleh anak anak santri atau anak yang menuntut Ilmu di Puisi Tentang Santri Puisi Untuk Memperingati Hari Santri NasionalBerpedoman pada berbagai sumber, Kata santri memiliki makna dan filosofi, jadi filosofi santri adalah berasal dari kata Sun yang artinya matahari. Dan Three yang artinya tiga. Jadi bila disimpulkan, kata santri maknanya adalah tiga dengan kata kata santri dalam bentuk puisi berikut adalah kumpulan puisi berjudul santri atau puisi bertema santri, yang dilansir dari berbagai sumber, bagaimana kata kata puisi untuk santri, untuk lebih jelasnya disimak saja berikut, diawali dari puisi pesantrenku1. PESANTRENKUOleh Maryani Abdul belum usaiDari rahimmu lahir pencerah" negeriDari dirimu terpancar sinar" IlahiDari dirimu kemanusiaan dan ketuhanan, melebur menjadi sosok-sosok panutanKau bak mata air bening yang mengalirkan hidayah dan pencerahan Ilahi yang tak bertepiPesantrenku,Islam kau Indonesiakan, Indonesia kau pancasilakan, Pancasila kau IslamkanJiwaragamu merah putih, semangat mu Allahu AkbarKau benar" IndonesiaPesantrenkuKeragaman Indonesia kau mulyakanJatidiri bangsa kau bela hingga akhir nafasmuIslam Indonesia kau bahanakanMenggelegar kepelosok nusantaraMenggema disaantero negeriPesantrenkuKau takpernah silau, tak pernah tertipu oleh tawaran kebahagiaan sunyiDari sampah" simbolisme visualYang tecerabut dari akar realitas yang meninabobokanKau istiqomah memilih kesederhanaanKesederhanaan haqiqi yang membahagiakanKebahagiaan yang diridhoi oleh yang maha sederhanaPesantrenkuAir mata benih itu terus mengalir mencerahkan, mencahayakan hakekat kearifanKau penjaga gawang nasionalisme negeri iniKau perawat budaya luhur bangsa iniKau pembimbing suci keimanan umat iniKau tak goyah dihempas badai globalisasiTak tergilas arus modernisasiTak lekang oleh panasTak lapuk oleh hujanKarena ayat-ayat suci sunah nabi selalu menjadi tarikanNafas to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑2. PUISI TENTANG SANTRIBagian kedua puisi puisi hari santri atau kata kata santri dalam bentuk bait puisi adalah puisi tentang santri atau contoh puisi tentang santri, bagaimana kata kata santri dalam bait puisi ini, selengkapnya disimak saja contoh puisi anak santri dibawah Santrioleh Noura RamadhanySederhana jiwakuSederhana pula ragakuCahaya terpancar di wajahkuFardu dan taqwa menghampirikuBanyak kawan dan kerabatSuka dan duka sarat tersiratKasih dan sayang ku rawatTerbentuk insan mandiri dan kuatDoa semangatkuKarib pelipur duka laraGuru lentera bahteraKuraih sinar di muka pintu-Santriwati kelas V TMI Darunnajah-IKHLASNYA MENJADI SANTRIKarya Soni KurniawanDisaat aku terlelap di malam hariYang berada dikamarYang beralaskan sebuah karpetAku ikhlas menerima apa adanyaDemi ilmu dan barokahAgar aku menjadi orang yang bergunaWalaupun aku merindukan orang tuaWalaupun aku rindu rumahAku tidak boleh putus asaAku harus kuat dan ikhlas menghadapi cobaan iniYa Allah…Berikanlah saya kekuatan dan keikhlasanUntuk mondok walaupun saya merindukan ayah dan ibuSaya ikhlasPuisi SantriOleh NNSantri...Hidupmu berselimut sepiDirimu terbelenggu di penjara suciDan diammu selalu penuh artiKarena hatimu selalu terpaut dengan Sang IlahiSantri....Kau pegang sunnah NabiSetiap hari kau baca kitab suciHidupmu selalu kau gunakan untuk ngaji.3. Puisi Tentang Hari SantriOleh NNJumat, harinya santriMereka libur tak mengajiBerbondong-bondong ke pasarNaik becak lalu lupa tak membayarKini ada hari santri selain jumatDirayakan oleh ratusan bahkan ribuan umatDi Negeri IndonesiaDiresmikan oleh Bapak Presiden dan seluruh pejabatDi Negeri IndonesiaDua puluh dua OktoberAdalah satu dari sekian saksiPerjuangan para santriMewujudkan impian negeriBack to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑4. PUISI SANTRI UNTUK NEGERIKebanggaan tersendiri untuk para santri yang telah berjuang untuk Indonesia ataupun para santri yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren atau para alumni-alumni pondok bangga menjadi santri karena menjadi santri mempunyai ciri khas sendiri untuk memperjuangkan agama yang telah mereka anut Untuk negeri. dan berikut adalah puisi anak santri dalam deretan bait bait puisi Santri untuk dan Bela NegaraOleh NNMelalui sejarah bangsa Indonesiakita melihat begitu banyak yang berperandalam merebut kemerdekaanSebuah peristiwa heroiktelah terjadi di negeri iniPada tanggal 22 Oktober 1945Resolusi Jihad digelorakan oleh Hasyim AsyariBersama dengan alim ulama, santri dan masyarakat SurabayaPekik takbir berkumandangmemenuhi angkasaPenjajahan harus dienyahkandan dimusnahkan dari bumi nusantaraDan puluhan tahun setelah itubangsa ini mengenang peristiwa penting tersebutdengan menandai tanggal tersebutsebagai Hari Santri NasionalRayakannamun ingatlah sejarahpeperangan antara hidup dan matipernah terjadi pada hari ituBack to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑5. PUISI SANTRI SEDIHSantri juga manusia bisa sama hal dengan orang kebanyakan punya hati dan perasaan, terkadang juga kesedihan menghampiri bagaimana tidak mereka jauh dari orang-orang yang mereka sayangi seperti ayah dan ibu, demi menuntut ilmu berikut ini adalah puisi santri menyentuh hati atau puisi santri sedih dan kata kata puisi tentang santri sedih yang ditulis anak anak santri silahkan disimak saja berikut SEORANG SANTRIOleh Ibnu Hamzah MaulanaKala hujan tak kunjung redaJutaan kata yang terukirDalam buku lapuk nan usangKala gelap tak kunjung terangBerbaur sunyi dan rindu yang mencekamAdakah lentera dan jalan untuk keluar?Tapi, senja ini penuh dengan seriLembayung merah mengusir semua rasa hampaDalam sujud ku berdo’aSetiap harapanSetiap dambaanYang ada dalam lubuk hatikuMenjadi sebuah kenyataanAtas usaha yang telah aku kerjakanMenyongsong mimpi..Pergi dari nestapa jiwa dan ragaTertatih-tatih ku melangkahTapi dalam naluri sebagai santriBergelora semangat juang yang tak pernah laraDi pojok sana ku menatap masa laluMasa lalu yang penu dengan teriakan seruling syetanTidak lagi..Tidak lagi kuikuti rayuan syetan durjanaSetiap do'a kutersungkurYaa ALLAH…Turunkanlah tafsir mimpi tentang siksaAgar hamba takut akan dosaYaa ALLAH…Mudahkanlah hamba dalam menyingkap rahasiaTentang apa itu bahagiaYaa ALLAH...Berikanlah hamba keluasan ilmu laksana samudraBerikanlah hamba gelar anak shaleh agar hamba bisa membahagiakan orang tuaYaa ALLAH…Bantulah hamba mengepakkan sayapMenuju singgasana muliaKali ini…Kali ini waktunya aku untuk meloncat menjulang tinggiMenyentuh lagit menggapai citaPeradaban akan aku genggam dalam kepalan tanganBack to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑6. PUISI TENTANG KEHIDUPAN SANTRISelanjutnya puisi untuk santri adalah puisi tentang kehidupan santri, Tentu kehidupan pada umumnya tidaklah sama dengan kehidupan Santri, karena mereka memiliki aturan tersendiriHal ini karena Lingkungan pesantren kental dengan kedisiplinan ketawadduan dan keikhlasan dalam berbagai dinamika dan latih untuk selalu mandiri. dan berikut adalah puisi tema kehidupan santri atau puisi tentang kehidupan Tempat IniOleh NAFISBerhektar-hektar ditanah sawah perbukitanBerderet-deret kamar juga bangunan-bangunan besarDisepanjang jalan,dihalaman-halaman teduh pepohonanPohon-pohon jati menjadi pondasiAngin berhembus daun-daun tebu mengusik sunyiDitengah malam terdengar tangis tertahanRiuh lantunan Al-qur’an saat fajar menjelangPagi,siang,sore,malam sepoi angin berbaur sya’ir-sya’iranDiwaktu tertentu azan dikumandangkanTerkadang jeritan dipersawahan menyuarakan bebanDitempat ini para orang tua menitipkan anaknyaDitempat ini anak-anak remaja dengan tingkah polahnyaDitempat ini orang-orang dewÊŒsa menahan hasratnyaDitempat iniTempatnya anak-anak yang terbuang,demi indahnya masa depanHanya untuk meraih ridlo SUCIOleh mulai merangkak di ujung penglihatanKetika sang dara datang menapak jalan kayanganKetika pula ia termangu dalam ketidakpastianJalan di hadapan masih sangatlah panjangTak terasa air matanya jatuhLangkahnya tersudut lalu tersimpuhMeratapi warna jingga disana yang selalu puitisMenggumam dalam, mendikte kalbunya yang memiris“Ini aku yang menyebut Nama-Mu”dalam iba senja menjelang hening malamIa sang perindu yang tersyairKaryanya syahdu dalam lantunan syair malamDialah sang pujangga yang terlemparRapat terkurung dalam keterasinganDiantara tembok-tembok batu yang mengekangMenggumam dalam, dalam penjara suci“Inilah aku yang menyebut Nama-Mu”memenjara dalam pesona senja-Mu yang puitisIa pinjam tinta jingga catatan-catatan senjaDari jernihnya hati sang pendo’aIa bagi syair-syairnya sepenuh jiwaBiar siang dan senja ini ikut merenunginyaMengekang nafsu dalam tembok-tembok batuWahai segala pujanggaDengarlah gelora senandung dalam hatinyaYang terlukis dari senja yang menjauhMembulatkan tekadnya yang mulai rapuhMenggumam dalam, dalam senandung do’a“Wahai segala pujangga”“Kutitipkan syair rinduku yang menggema”“Akan kuambil kembali esok hari”“Saat terbuka dinding-dinding batu ini”“Inilah aku yang menyebut Nama-Mu”memenjara dalam pesona senja-Mu yang puitisBulat tekadnya untuk berhijrah“Bismillahi tawakkaltu alallahLaa haula wala quwwata illa billah. to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑7. PUISI SANTRI SALAFIKarya Seleding Tentaqleapalah daya saya hanya seorang santri…Tiap harinya hanya ibadah belajar dan mengajiBukan anak yang selalu mengumbar ketenaran diriBukan pula anak yang tenar dikalangan kaum ukhtidan Bukan juga anak yang sok alim dengan kajian Kajian kitab islamiSaya hanyalah seorang santriyang setiap harinya hidup mandiriDan menjalankan semua perintah illahiBukan anak yang hidup dengan kemewahan duniawikarna saya tahu semua itu hanya titipan ilahiSaya hanyalah seorang santriyng ketinggalan zaman modern masa kiniDengan pengetahuan yang minim tentang ilmu teknolgiDan tidak tahu tentang media sosial yang digemari para muda mudi saat iniSaya hanyalah seorang santriYang tiap harinya update ibadah pada sang illahiDan mengisi kekosongan dengan mengajiBukan anak yang slalu update Dimedia tentang kejadian yang dialamiInilah saya yang mempunyai predikat santriYang belajar kajian kajian islami dipondok salafiDemi menjadi insan yang sejati dan bermanfaat dikemudian hariSemoga kami semua diakui oleh guru-guru kami kelak diakhirat nantiamiin….Demikianlah Kumpulan Puisi Tentang Santri atau Puisi Untuk Memperingati Hari Santri Nasional, baca juga puisi-puisi untuk santri yang lain diblog puisi dan kata bijak ini, semoga kumpulan puisi bertema santri yang ditulis anak santri diatas dapat menghibur dan bermanfaat.
puisi kehidupan di pondok pesantren